Hidup bukanlah perlombaan!

 Hidup ini penuh dengan perlombaan yang bikin kita capek sendiri.

Dimulai bahkan sejak sebelum kita dilahirkan ke dunia.

Mungkin ibu kita yang menjadi saksi awal dimana hidup selalu menjadi sasaran untuk diperlombakan.

"Si A tuh baru nikah sebulan udah isi, kamu kapan? Kok gak isi isi? Jangan-lah ditunda-tunda!", ya mungkin saat itu ibu kita merasa sangat kesal lalu kemudian tanpa sengaja dan bermaksud jahat ia menanamkan mindset perlombaan pada hidup kita.

Tanpa pandang bulu, semua orang bisa jadi lawan dalam perlombaan hidup kita.

Entah teman kita, anak teman orang tua, sepupu, bahkan saudara kandung kita sendiri.

Setelah lahir ke dunia, kita diperlombakan kemampuan/ kecepatan berjalan atau berbicara-nya.

Bahkan di saat usia kita seharusnya sudah mampu berjalan/berbicara tetapi nyatanya kita belum bisa, tak jarang hal konyol & tak masuk akal bisa dilakukan pada kita. Seperti misalnya, kakinya disabet menggunakan "sesuatu" yang saya juga tak jelas itu apa agar si anak cepat bisa berjalan. Atau agar cepat bisa bicara lidahnya dikerok cincin. Aneh-aneh bukan?

Saat mulai masuk TK, yang seharusnya kita bisa menikmati masa-masa bermain lagi-lagi dunia memaksa kita untuk terus berlomba, berlomba agar bisa cepat baca tulis.

Perlombaan itu menimbulkan kekhawatiran.

Takut akan ketertinggalan.

Lalu akhirnya, mau tak mau kita pun mengikuti ritme kehidupan yang serba di-lombakan.

Saat sekolah, berlomba untuk jadi nomor satu di kelas.

Berlomba punya nilai bagus agar jadi juara.

Berlomba lulus dengan nilai sempurna agar masuk Perguruan Tinggi bergengsi.

Berlomba punya pendidikan paling tinggi.

Kemudian berlomba untuk bekerja di perusahaan besar.

Berlomba punya gaji paling besar.

Berlomba punya jabatan dan kekuasaan.

Berlomba punya harta & kekayaan.

Berlomba punya pasangan paling sempurna.

Berlomba punya pernikahan bak negeri dongeng.

Pokoknya berlomba punya kehidupan paling sempurna dari orang lain.

Tapi sadarkah kita, semua perlombaan itu membuat kita lelah.

Membuat kita selalu merasa takut tertinggal dan akhirnya tertekan jika kita tertinggal dari yang lain.

Membuat kita tak menikmati hidup.

Mengaburkan apa arti dan tujuan hidup kita di dunia ini.

Kita tidak harus berlomba menjadi yang terbaik & menyerupai orang lain atau dunia.

Kita hanya perlu menjadi VERSI TERBAIK DIRI KITA!

Karena kita ini adalah makhluk Tuhan yang diciptakan secara unik, yang cuma ada satu di dunia.

Berhenti mengaca pada orang lain!

Lihat hanya pada satu arah, DIRIMU!

Komentar

Postingan Populer