Ayahku jarang memujiku.

Tidak ada sebuah pelukan hangat untuk menyemangatiku.

Datar,

Mungkin kaku.

Membentukku menjadi manusia dingin.

Awalnya aku marah.

Karena perangainya, aku jadi begini

Dingin dan terkesan tanpa kasih sayang.

Namun aku salah,

Rasa sayang ayahku sangat besar.

Jauh melebihi apapun di dunia ini.

Dia mungkin tidak memelukku,

Tapi dia meluangkan segala waktu yang dia punya.

Mengantarku kemana pun aku butuh, walau ia sendiri lelah.

Dia memang jarang memujiku,

Tapi dalam diamnya dia yang selalu khawatir saat aku sedang sedih.

Telinganya selalu sedia mendengarkan keluh kesahku.

Dia mengorbankan apapun untuk aku.

Dia tak peduli walau cuma makan nasi tanpa lauk,

Karena yang terpenting cuma aku.

Dia memang tak pernah berkata, I love you nak!

Tapi cintanya ia wujud nyatakan dalam segala tindakan dan pengorbanannya.

Cintanya teramat besar,

Tapi aku yang tak tahu diri ini baru menyadarinya sekarang.

Komentar

Postingan Populer